Followers

Wednesday, December 21, 2011




Assalamun a'laik....
Selamat berhari khamis....
Masa bergerak sehari lagi dan usia turut berganjak sehari....

Selawat dan salam ke atas Rasulullah saw....
Kaum keluarga dan para sahabat baginda....

Terasa nak bercakap tentang para suami la pulok....
Tak kiralah apa jawatan dan kedudukan para suami dalam dunia ni....(macamlah blog aku satu dunia yang baca....ekekeke)

Nak tanya sikit ni para suami....
Sayang ke pada is3 masing-masing?....
Kalau sayang apa tandanya?....

*Sediakan makan-minum dan kediaman/perabot mewah....
*Barang kemas secukupnya, kalau boleh gelang tangan sampai ke siku, rantai leher panjang sampai pusat, cincin jangan nak kata, berketul2 banyaknya. Kalau tumbuk orang wajib pengsan punya....
*Kosmetik beratus2 rm setiap bulan, nak bagi is3 nampak cun melecun mengalahkan is3-is3 orang lain walau kekadang tu si is3 memang ler xsecun mana. Bergantung pada berapa lapis dan tepek bedak kat muka, lipstik menyala2 ngan mata yang berkaler2 lip lap. Bulu mata tu gerenti ler sambung yang pelesu....
*Rambut is3 mesti ler bertukar2 fesyen sebulan tiga bulan sekali ke, lima bulan sekali ke. Sekejap lurus, sekejap kerinting, sekejap rebonding. Bukan je bulu mata yang pelesu, siap rambut pelesu lagik....




Owh! Macam tu rupanya kalau sayang is3....
Okey, boleh diterima....
Benda2 tu sume pun memang ler perlu....
Tapi....
Berpada2lah....
Bersederhana jangan sampai menjolok2 biji mata orang lain yang memandangnya....
Wahai suami renung2 semula, ada ke yang keciciran....
Ada ke yang ketinggalan dalam nak mengejar tu sume?....





Ada rupanya....
Sebenarnya kamu2 sume tak ler sesayang mana pada is3 kamu....
Bahkan kamu sedang menzalimi mereka dan menzalimi diri kamu sendiri...
Kamu biarkan diri kamu berdua tenggelam dalam dosa2....
Setiap hari, setiap minit dan satiap saat....
Wanita muslimah acuannya bukan begitu....
Kamu telah lupa akan batasan aurat is3mu....
Is3 tak menutup aurat, bukan je dia yang berdosa bahkan kamu akan lebih berdosa....
Sebabnya....
Tanggungjawab suami adalah mendidik, mentarbiyah dan menunjukkan contoh....
Kamu juga bertanggungjawab menjauhkan para is3 dari api neraka....
Bukan dengan kamu membiarkan is3 kamu yang akan menarik kamu masuk ke dalamnya....
Setiap mata-mata yang memandang kamu dua ler dapat sahamnya....
Kalau saham Bank Rakyat mungkin kamu suka tapi ni saham dosa+++ api neraka....


Ni ha dianya....
“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (l) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.”


Maka didiklah is3 kamu wahai suami....
Kesiani mereka dan sayang mereka dalam kacamata sebagai Muslim....
Pecayalah kalau kamu taat pada perintah ALLAH dan hukum-hakamNYA kehidupan rumahtangga kamu akan lebih manis dan bahagia....
Akan ada Nur dan rohnya....
Dan akan dinaungi oleh para malaikat....
Paling penting akan sentiasa dalam redha dah rahmat ALLAH....
Hidup akan jadi lebih berkat....
Jadikanlah is3mu sebegini....




Sudahlah ye, aku pun bukan ler banyak sangat ilmu nak cakap banyak lagi tentang benda ni....
Belum ler lagi kategori orang warak atau alim....
Cuma aku nak ler juga menyampaikan sedikit kebaikan dalam hidup aku ni....
Mudah2an ALLAH akan pandang....
Mana ler tau ada sedikit pahala....

Tapi aku tak fikir sangat tentang tu....
Yang aku nakkan sangat adalah redha dan rahmat DIA....
Tu ler yang paling mahal dan paling berharga....
Walaupun aku xalim tapi aku tutup aurat der....
InsyaAllah tutup aurat dengan sempurna, bukan ler bungkus aurat atau bertudung tapi macam telanjang, nauzubillah....

Baca ni ye....
Dan Katakanlah kepada perempuan-perempuan Yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang Yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali Yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya Dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka Yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka Yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki Yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak Yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa Yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Wahai orang-orang Yang beriman, supaya kamu berjaya.
(Surah An Nur Ayat 31)

Hehehe....berkaler2 sungguh n3ku hari ni....
Bukan apa, xde ler mangantuk siapa yang baca nanti, tu pun kalau ada yang sudi baca ler....
Sebelum aku melalut lebih banyak lagi lebih baik aku undur diri....
Jumpa lagi kalau masih diberi usia, InsyaAllah....

Terima kasih ler pada siapa yang sudi baca....
Chaiyookkk!!! aja2 fightiinngg!!!

Wassalam....

Tuesday, December 20, 2011

Bulan Paling Cantik....




Assalamualaikum dan selamat pagi Rabu buat semua sudi menjengah blogku ini....
Kenapa lebih senang menggunakan 'aku'?....
Kerana segala coretan adalah suara dari hati....

Entah kenapa pagi ni aku nak bercakap tentang bulan....
Hakikatnya dari dulu aku memang suka bulan....
Walaupun bulan tu cantik luarannya saja....
Dalamnya tak menarik dan berbatu-batu macam jerawat anak dara yang baru nak tumbuh....
Bulan juga hanya menumpang cahaya daripada matahari....
Tapi aku tak kisah tu semua sebab memang aku sayang bulan....




Nak tau kenapa aku sayang bulan?....
Dulu bila aku sedih, tak ada tempat nak luah aku suka renung bulan....
Sambil air mataku jatuh satu-satu....
Aku bercakap-cakap seolah-olah bulan boleh dengar....
Aku mengadu pada bulan....
Sampailah air mataku kering dan aku jadi lega....
Tapi tak bermakna aku tak suka matahari....
Cuma aku tak sanggup nak bertentang mata dengan matahari....
Matahari mewah dengan cahaya dan retinaku tak akan dapat bertahan merenungnya, pedih....

Makin hari aku makin suka tengok bulan....
Walaupun bulan tetap bisu dan pekak tapi aku selalu rasa lega bila berdepan dengan bulan....
Damai, tenang....
Rupa-rupanya bulan pandai memujuk aku dengan caranya sendiri....
Akhirnya aku anggap bulan teman sajatiku....
Yang tak akan pernah tinggalkan aku....
Aku tau siang bulan tak kelihatan tapi aku juga tau bulan cuma sembunyi di balik matahari....
Malam harinya aku masih dapat bertemu bulan....
Setianya bulan menemani aku....




Dulu aku suka merajuk....
Sekarang pun sama tapi dah berkurang sikit....huhuhu....
Bila aku dah jauh hati dan rasa semua orang tak perlukan aku....
Aku rasa nak lari ke bulan....
Nak berpindah ke sana....
Hahaha....macam budak-budak kan....
Tapi masa tu aku tak rasa aku macam budak-budak....
Sebabnya cuma dengan cara tu yang akan melegakan aku....
Buat dadaku rasa lapang....
Hatiku dapat dipujuk....
Paling penting aku tak rasa sendirian lagi....





Selagi bulan setia menemani aku, aku akan selalu tersenyum....
Aku belajar banyak perkara melalui bulan....
Aku mula menghargai setiap sesuatu melalui bulan....
Aku akan selalu menyayangi semua orang macam bulan sayangkan semua orang yang diberinya cahaya pada waktu malam....
Bagi aku, bulanlah yang paling cantik yang tak ada tandingan....

Aku tak kisahlah ada orang nak baca atau tak n3 aku ni....huhuhu
Yang penting aku dapat bercerita tentang bulan....
Sebab inilah 'Suara Hati'ku maka aku ada di sini....
InsyaAllah malam nanti aku akan jumpa bulan lagi....

Wassalam....Raihan Zaffya....


Monday, December 19, 2011

Siapa Dulu Derhaka???




Salam pagi Selasa yang mudah-mudahan diberkati Allah selalu......
Selawat dan salam untuk Rasulullah saw, kaum keluarga dan para sahabat baginda....

Kalau pada n3 yang lepas aku membicarakan tentang anak derhaka, hari ini aku nak berkongsi pendapat tentang salah satu punca yang membuat anak-anak menjadi derhaka....

Ini pengalaman yang paling tak menarik bagi aku....
Tak terniat untuk membuka aib sesiapa tapi aku nak jadikan ia sebagai satu iktibar untuk kita bersama....
Juga aku nak memperingatkan dengan title emak, ibu, umi, mama dan sebagainya bukanlah menjadi satu tiket untuk kita berbuat apa saja terhadap anak yang dikandung 9 bulan 10 hari....
Kuasa veto itu bila diguna pakai pada tempat yang salah maka pincanglah jadinya....
Memanglah syurga tu di bawah telapak kaki ibu tapi itu tetap tak boleh dijadikan alasan untuk si ibu itu 'bermaharajalela'....
Jangan jadi seperti ombak yang ganas hinggakan anak tak akan berasa selamat di sisi seorang ibu....






Amat tak menyenangkan bila telinga ni selalu mendengar makian dan herdikan seorang jiran terhadap anaknya....
Berdesing rasanya....
Anak-anak yang masih kecil takut nak melawan, jauh sekali menangis....
Kalau menangis lain pula dendanya....
Percaya atau tidak bila si ibu marah, macam2 perkataan keluar dari mulutnya....
Si anak perempuan yang masih tadika diherdik sesuka hati waimah bila melakukan kesalahan paling kecil sekali pun....
Ayat "lebih baik jadi s*****lah kau ni!!!" dah jadi biasa....
Siapa yang s***** sebenarnya???....
Bukan ke awal2 lagi si ibu dah mendoakan anaknya jadi begitu....
Kata2 ibu tu doa, bak kata orang tua2 masih ucapan ibu nih....
Ditakdirkan itulah yang jadi pada anak masa akan datang, salah siapa???....

Tonasi suara si ibu selalu buat aku tersentak....
Marahkan anak mesti menjerit nyaring, dah le ayat2 tu nauzubillah....
Tegak bulu roma aku....
Kadang2 bila si anak lapar, ibu marah juga....
"Eh! asyik lapar je! aku bagi makan daging b*** nak tak? Tu suai tuk kau!"....
MasyaALLAH kalau tak dengar dengan telinga sendiri mesti orang tak akan percaya seorang ibu sanggup keluarkan kata2 sebegitu....
Orang lain yang dimarahi aku yang rasa nak menangis....
Kesian, sedih, geram semuanya ada....
Kadang2 rasa nak masuk campur atau nak ambil anak kecil tu....
Tapi risikonya besar....
Bakal ada perang dunia ketiga le jawabnya....hehehe....

Macam2 lagi perkataan yang tak sedap didengar dihadiahkan tuk anak2 kecil tu....
Bayangkan kalau setiap hari disebut oleh ibu yang 'masin' mulutnya, apa akan jadi???....
Banyak kemungkinan, antaranya....
*Anak akan jadi rendah diri dan tak ada keyakinan....
*Akan makan hati dan memendam rasa....
*Akan memberontak dan bersikap kasar bila besar....
*Akan alami kelainan jiwa akibat tekanan2....
*Paling bahaya kalau ada rasa dendam dalam diri mereka....

Bila dendam dah mula berputik ia akan terus berakar umbi....
Dalam senyap ia bergerak seiring usia yang meningkat....
Dendam tu akan membara dan akan dibayar bila si ibu dah tua....
Ketika itulah tanpa sedar misi pun akan terlaksana....
Si anak tidak akan menghiraukan si ibu yang dah uzur dan semakin tua....
Mulailah si ibu diabaikan, tak diambil tahu atau dihantar ke rumah orang tua2....
Mulailah juga si ibu mengeluh kerana anak yang sudah dewasa akhirnya menjadi anak derhaka....
Persoalannya siapa dulu yang derhaka???....
Jadi apa lagi yang nak disesalkan, nasi dah pun menjadi bubur....
'Kemasinan' mulut ibu dah pun terbukti....
Jangan pula nanti si anak melakukan hal yang sama kepada anaknya setelah berkahwin nanti....
Sudahnya keadaan yang sama akan terjadi dan sejarah tetap akan berulang lagi....
Maka membahanglah dunia dengan ramainya anak2 derhaka....
Ingat! Ibu bapa mencorakkan anak2 untuk menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi....
Anak tu adalah saham....
Tuaian untuk kita di akhirat....
Asuh dan didiklah mereka baik2....
Jangan sesal kemudian yang dah tak akan ada gunanya....


WASSALAM....






Thursday, December 15, 2011




Selawat dan salam ke atas Rasulullah saw
kaum keluarga dan sahabat-sahabat baginda...


Hari ini hujan turun hampir separuh hari...
Titisan airnya turun dengan perlahan...
Udaranya sejuk dan menyegarkan...
Kelihatannya hari begitu tenang-tenang saja...
Bumi juga seakan damai untuk seketika...   





Malangnya di tingkat 11 sebuah flat di pinggir Kuala Lumpur ada hati yang hilang damai...
Hati tua itu sendirian, menangis tanpa ada siapa melihat dan terkadang ada yang terlupa untuk mendengar...
Dia sering berkeluh kesah mengenang nasib diri, anak ramai tapi siapa peduli?...
Makan pakainya diambil kira namun jeritan batinnya sering tersia...
Dalam usia 70 an sewajarnya dia masih boleh berjalan biarpun tidak lagi gagah...

Sewajarnya dia masih dapat menikmati kegembiraan bersama anak yang ramai, cucu juga cicit...
Sekali-sekali mengikuti langkah anak menantu ke pusat beli-belah...


Hakikatnya tidak begitu, dia tidak upaya lagi untuk berjalan...
Waimah dengan tongkat empat yang anak belikan...
Duduk dan baringnya di situ...
Semangatnya telah hilang, terbang, melayang jauh...
Sejauh hati kecilnya yang telah remuk redam...
Hancur luluh dek perjalanan masa yang sering tidak menyebelahinya...






Masa yang berlalu membuatkan anak sering terlupa masih ada seorang ibu tua...
12 anak begitu sibuk dengan rutin keluarga...
Makan di luar, shopping, bercuti...
Bukan anak tidak sayang ibu tapi AMAT KURANG...
Bukan anak tidak ambil tahu tau tapi AMAT KURANG...
Sedangkan si ibu mahukan diri ditatang...
Sebagaimana dia menatang 12 anak semasa kecil mereka...
Ibu mahu suara hatinya didengar...
Ibu perlu teman bicara...
Ibu perlu teman ketawa...
Ibu perlu teman untuk mengenang masa-masa lalunya...
Sayangnya semua telah terabai...
Ibu sering ditinggal sendirian di kotak bertingkat yang menjadi tempat tinggal...


Ketika ibu sakit terlantar...
Ramai anak tolak-menolak...
"Kamulah jaga ibu"...
"Ah! kenapa mesti aku. Aku dan isteriku bekerja."...
"Apa kata kamu pula jaga ibu, uda"...
"Eh! Mana uda ada masa. Tak terkejar nanti nak masakkan anak-anak uda yang bersekolah."...
"Bla, bla, bla, bla.............."....
Dialog anak-anak tiada penyudah...
Tiada jalan tengah...
Sedangkan ibu berak kencingnya sudah di situ, ya di situ...
Ibu tidak lagi kenal siang atau malam...
Racauan dan igauan tidak menentu...
'Mati' seakan menjadi zikirnya setiap hari tanpa dia sedari...
Diri bagai di awangan dan berhalunasi...
Terlalu putus asa untuk sebuah kehidupan...


Sang menantu tidak tega hati...
Diambil ibu untuk dirawat tubuh dan jiwa...
Dengan kasih dengan aliran air mata...
Berjaga si ibu sepanjang malam, berjagalah sang menantu...
Tersengguk-sengguk sambil duduk...
Tidak mahu membiarkan ibu sesak nafas sendiri...
Tidak mahu ibu batuk-batuk dengan payah di sela igauannya yang tanpa henti...
Dalam racau, peluh dan air mata ibu berpesan...
"Ibu sudah begini pun mereka tak datang ziarah ibu."...
"Kalau ibu mati, jangan beritau pada anak-anak ibu"...
"Jangan izinkan mereka melihat mayat ibu"...
"Ibu ada ramai anak tapi tak ada seorang pun yana sudi jaga ibu"...
"Menantu ibu yang jaga ibu, ingat ya......ingat pesan ibu."...




Sekadar gambar hiasan....


Mahukah kita mendengar ibu yang melahirkan kita berpesan sedemikian???
Bukankah itu tandanya kita telah menjadi ANAK DERHAKA???
Seandainya ibu 'pergi' pada saat tiada kesempatan untuk kita memohon ampun, DI MANAKAH TEMPAT KITA???


Marilah kita sama-sama muhasabah diri...
Agar hidup kita di dunia ini tidak sia-sia...

Dan semoga mati kita nanti tidak terseksa...
Dari akibat MENDERHAKAI SEORANG IBU...


“Dan Tuhanmu telah perintahkan, supaya engkau tidak menyembah melainkan kepadaNya semata-mata, dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu bapa. Jika salah seorang daripada keduanya, atau kedua-duanya sekali, sampai kepada umur tua dalam jagaan dan peliharaanmu, maka janganlah engkau berkata kepada mereka (sebarang perkataan kasar) sekalipun perkataan ‘ah!’, dan janganlah engkau menengking menyergah mereka, tetapi katakanlah kepada mereka perkataan yang mulia (yang bersopan santun). Dan hendaklah engkau merendah menghinakan diri kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah (untuk mereka, dengan berkata): “Wahai Tuhanku! Cucurkanlah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil.”
(Surah Al-Israa’, ayat 23-24)



WASSALAM...
                                                                                     

Friday, December 9, 2011

Hati Perut





Selawat dan salam ke atas junjungan besar Muhammad saw
kaum keluarga
dan sahabat-sahabat baginda.


Pagi ni Rz lebih senang dengan warna hijau.
Lebih sejuk mata memandang.
Setiap kali berblogging tak ada topik khusus yang difikirkan dari awal.
Hanya setelah menekan huruf-huruf di keyboard, spontan apa yang nak ditulis pun menjelma.




Hari ni Rz nak bercakap tentang hati perut.
Harap-harap bukanlah satu topik yang berat.
Rz pun malas nak fikir benda-benda berat awal pagi ni.
Hati perut ni adalah sifat atau sikap seseorang.
Dah check atau belum, hati perut kita macam mana???
Dalam kategori mana???
Apa grednya???
Susahkan nak tengok hati perut sendiri.
Apatah lagi hati perut orang lain.


Rasanya masih ada cara untuk check hati perut sendiri.
Ingat-ingat semula, falshback.
Selama ni bila ada orang lakukan kejahatan pada kita apa reaksi kita???
Marah dan sakit hati memang tak dapat dinafikan.
Alasannya sebab kita adalah manusia biasa.
TAPI
Macam mana cara kita kendalikan marah???
Ramai orang tewas apabila diri atau keluarganya disakiti atau dianiaya.
Mereka tak akan ambil peduli dengan nasihat atau pandangan orang lain agar tak membalas balik kejahatan dengan kejahatan.
Mereka kata berat mata memandang berat lagi bahu yang memikul.
Peribahasa tu ada benarnya.
Cuma jangan dijadikan sebab untuk kita jadi lemah.
Membalas kejahatan dengan kejahatan adalah sifat orang yang lemah.



Bila sedang marah kita selalu lupa apa yang berlaku tu adalah ujian dari ALLAH.
DIA sedang menguji kita melalui kerenah-kerenah manusia yang lainnya.
DIA nak tengok sebanyak mana tahap kesabaran kita.
DIA nak tengok reda atau tidaknya kita.
DIA nak tengok macam mana cara kita mengawal nafsu amarah.

Ramai orang menganggap mereka sebagai orang yang beriman tapi mereka seolah-olah tak nak ALLAH uji.
Kemudian tanpa sedar mereka pun mencari-cari jalan macam mana nak membalas balik semua kejahatan.
Hingga terkadang ada yang tak teragak-agak gunakan sihir atau ilmu hitam.

Selalu dengar orang kata, "sekali orang baik dengan aku, seribu kali aku baik dengan orang. sekali orang buat jahat dengan aku, seribu kali aku boleh buat kat orang."

Rugi kan siapa ada pendirian macam tu.
SEBABNYA
ALLAH uji sebab DIA sayang kita.
Tak suka ke ALLAH sayang???

ALLAH uji mungkin DIA nak naikkan sedikit darjat kita.
Tak nak ke keistimewaan tu???

ALLAH uji sebab nak tengok kesabaran kita.
Supaya mudah kita memimpin diri sendiri.
Sebelum memimpin keluarga dan masyarakat atau negara.

ALLAH uji sebab nak melembutkan hati kita.
Supaya kita saling menyayangi dan jauhkan permusuhan.
Ingat, sikap ingin berbalas-balas adalah salah satu sebab kenapa umat ISLAM berpecah belah dan jauh ketinggalan berbanding bangsa-bangsa lain.



ALLAH uji sebab nak kuatkan dalaman kita.
Supaya kita akan mampu lalui dugaan yang lebih besar lagi.
ALLAH uji sebab nak beri sebanyak-banyaknya pahala.
Untuk menambah berat timbangan amal baik di akhirat nanti.

ALLAH uji sebab nak kita terus berjuang mengawal nafsu.
Supaya kita akan mampu berjuang untuk agamanya.

MAKA
Jadilah seorang yang pemaaf.
Orang yang mudah memaafkan adalah orang yang mulia.
Jiwa mereka besar.
Dada mereka lapang.
Hati mereka tenang.
ALLAH akan lebih dekat dengan mereka.
Contohilah sifat-sifat Rasulullah yang terpuji, penyayang dan selalu memaafkan.
Bila kita tak mampu nak berbuat banyak untuk agama ALLAH, lakukanlah yang sedikit kerana ALLAH tetap akan nilai dalam kitab amal.

Hanya satu perkara yang agak berbeza.
Jika mereka itu melakukan kejahatan dengan memperlekehkan, menghina dan mempersenda ISLAM, kita mesti bangun menentang.
Berjuang dan berjihadlah di jalanNYA yang benar.
 

MARILAH KITA BELAJAR MEMAAFKAN.

WASSALAM.


 




Takutnya Jenama Islam



Selawat dan salam ke atas Rasulullah saw
Kaum keluarga dan sahabat-sahabat baginda.


Entah kenapa aku suka memilih merah untuk aku menulis kali ini.
Ada orang kata merah tak baik dijadikan pena.
Tapi aku malas nak percaya benda-benda macam tu.
Aku memilih merah atas beberapa sebab.
Mungkin sebab kecewa.
Mungkin sebab tak puas hati.
Mungkin sebab aku sedikit marah.
TAPI
Aku tak boleh marah yang dilandaskan syaitan.
Aku tak mau syaitan bertepuk tangan.
PALING PENTING
Aku tak suka tewas.
JADI
Aku nak pastikan yang aku tak akan tewas.
Aku perlu banyakkan Istighfar.
Perlu yakin DIA akan selalu ada untuk aku.
AKHIRNYA
Aku jadi lega.
Dada jadi lapang.
Aku boleh senyum lebar semula.
ALHAMDULILLAH
Walaupun tak akan pernah ada yang pujuk aku tapi aku selalu berjaya pujuk diri sendiri.
Semuanya sebab aku sangat yakin pada DIA.





MARAH???
Aku sendiri tak tau, kalau ia ditafsirkan sebagai marah mungkin aku sedang marah.
Entahlah, aku memang jenis banyak fikir.
Sukar fikirkan semua benda.

Tapi aku tak suka gunakan perkataan marah.
Mungkin lebih sesuai kecil hati.
Sayangnya aku tak tau dengan siapa aku perlu kecil hati.
Aku sedih.
Sangat sedih.
Mungkin aku bukan seorang ustazah, alim atau orang yang tinggi ilmu.
Aku juga tak mahir tentang Al-Quran dan Hadis.
Aku cuma ada SUARA HATI.
Yang tak akan ada orang lain boleh dengar dan fahami.
Melainkan DIA.
Hanya DIA.





Aku nak cakap tentang jenama ISLAM.
Ramai orang takut, menjauh dan tak ramai yang cuba nak mendekati apa-apa saja yang berjenama ISLAM.
Jenama ISLAM dijauhi.
Jenama ISLAM ditakuti.
Sebilangannya tak berani ambil sedikit risiko untuk mendaulahkan jenama ISLAM.
Hingga kadang-kadang sanggup memusuhi apa-apa saja yang berkaitan dengan ISLAM.

Mereka takut terikat.
Mereka takut hilang kebebasan.
Mereka takut pemikiran akan jadi mundur dan kolot.
Sedangkan mereka lupa ISLAM itu sinarnya akan menyorot di sepanjang zaman.
ISLAM itu untuk duniawi dan ukhrawi.
ISLAM itu ad-din.


Sebaliknya mereka lebih gemar memilih untuk terus leka.
Mereka sengaja membuai perasaan.
Tenggelam dalam kemanisan dunia.
Terus-terusan ISLAM terpinggir.
Dimomokkan.
Difitnah.
Diperlekeh.
Diinjak-injak.


SUBHANALLAH.
Ketahuilah setiap yang berjenama ISLAM itu sentiasa mengajak manusia kepada kebaikan.
Mahu berpimpinan tangan mencari kemanisan hidup beragama.
Mahu mengajak saudara segama meninggalkan kemungkaran.
Mahu bergandingan tangan agar rahmatNYA akan selalu memayungi.
Mahu sama-sama bertatih melalui jalan-jalan yang sukar di jambatan dunia untuk menuju ke akhirat.
Mahu segala yang baik-baik menjadi santapan jiwa.
Mahu menyedarkan tidak akan ada agama yang lebih baik dan lebih benar selain ISLAM.
ISLAM amat lengkap dan segalanya terkandung di dalam kitab ALLAH yakni Al-Quran.
Yang mana bukan Al-Quran harus mengikuti kerenah manusia.
TETAPI
Manusia itu yang harus patuh akan apa-apa saja yang terkandung di dalam Al-Quran.





ISLAM bukan sekadar satu penjenamaan.
Ia agama yang mudah dan syumul.
Masuklah ke dalam ISLAM dengan sepenuhnya.
Bukan mengambil sebahagian dan membuang sebahagian yang lain.

Aku sedar aku pun bukan sebaik mana.
Masih terkapai-kapai dan tercari-cari satu titian yang teguh untuk aku berdiri.
Biarlah aku bergerak sendiri tanpa ada yang membantu.
Selagi ada DIA di sisi keyakinanku pasti teguh.
Seperti yang aku kata tadi aku cuma ada SUARA HATI.
SUARA HATIku mahukan ISLAM itu damai.
Dipelihara oleh umatnya.
Walau apa saja yang berlandaskan ISLAM.
Sokonglah.
Bantulah.
Martabatkanlah.
Daulahkanlah.

Kepada semua pendokong ISLAM.
Tidak kira.
Pendakwahkah kamu.
Pejuang ilmukah kamu.
Penggerak politikkah kamu.
Pendidikkah kamu.
Penuliskah kamu.
Perajurit di perbatasankah kamu.
Mujahid mujahidahkah kamu.
JANGAN SESEKALI
Pernah jemu untuk berjuang.
Jangan pernah takut untuk kecundang.
Usah gentar dengan halangan dan ujian.
Teruskan usaha.
Titiskan peluh dan tenaga.
Walaupun terpaksa menumpahkan darah.
Jangan pernah berpaling.
Berjuanglah sama ada dengan lidah, dengan tenaga, dengan senjata mahu pun dengan mata pena.
LAKUKANLAH.
Walau dengan apa pun cara.
Walau dengan apa pun usaha.


Mungkin apa yang aku kata tak akan meninggalkan bekas kerana siapalah aku.
Hanya satu yang aku tahu.
Aku telah berkongsi SUARA HATI.
Dengan niat mahu menggerakkan mereka yang sedang tidur walaupun belum tentu mereka akan terjaga.
Mahu menyedarkan mereka yang sedang enak dibuai mimpi walaupun aku tak pasti adakah mereka lebih senang untuk terus berilusi.
SIAPALAH AKU.
Untuk mengubah mereka.



Wassalam.











Wednesday, December 7, 2011

Bodoh Dan Pandai...ihihihi.




Assalamualaikum
Selawat ke atas Rasulullah
kaum keluarga
dan sabahat-sahabat baginda.


Macam tak percaya pulak aku dah mula jatuh cinta kat blog ni.
Sampai tak lena aku tidur malam tadi.
Nak kata cinta setengah mati tu nampak sangatlah bohongnya.
Tapi siyeslah aku susah nak tidur malam tadi.
Dok fikir apa nak isi kat blog pepagi ni.
Hmm, sampai la ni masih tak jumpa benda yang sesuai nak tulis....hahaha, auta je lebih aku ni.

Sorry ya aku pakai ayat pasar je.
Bukan apa, hari-hari dah menulis guna bahasa standard.
Kat blog ni le tempat aku lepas geram.
Tak apa kan nak huha pun kat sini.
Bukan ada orang dengar pun....hehehe.






Tengah cari pic kuning ni terfikir pulak aku nak tulis tentang BODOH dan PANDAI.
Dengan erti kata lain kalau orang yang tak bodoh maknanya dia pandai.
Camtulah jugak sebaliknya.
Nilah jelah yang aku mampu tafsir pasal bodoh dan pandai.
Agaknya sebab aku ni memang tak berapa pandai.
Ooppsss....bukan bodoh tau....huhuhu.

Sepertimana aku tak pernah terfikir aku ni cantik ke tidak walaupun ramai kata aku ni bolehlah tahan....wahaha, memang tak sedar diri aku ni.
Macam tu jugaklah aku tak pernah terfikir aku ni bodoh ke pandai.

Macam nilah,
Bagi aku, nilaian aku mudah je sebab ada masa aku jadi orang yang paling malas nak berfikir.
Jadi, bagi aku pandai tu bila kita tau bezakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Pandai tu bila kita tau apa yang kita nak pilih.
Pandai tu bukan cuma letaknya kat segulung degree, PHD dan yang sewaktu dengannya.
Pandai tu kita guna otak dan akal kita untuk berfikir dengan semaksimanya.
Dengan ertikata lain pandai bukan sekadar apa yang diiktiraf di atas sekeping kertas.
Huwaaa, napa lepas aku tulis ni aku rasa tergolong dalam spesis yang kurang pandai?
Sebabnya aku tak ada degree dan semua2 tu....huhuhu.
Tapi aku jelaskan lagi, aku tak BODOH tau....hehehe, ni kes nak pujuk hati sendiri.





Bagus jadi orang pandai ni.
Yang tak bagusnya orang yang suka memandai-mandai.
Apa kata kali ni aku siyes sikit?

~♥~ Orang yang berilmu tidak akan mencanangkan kebijaksanaannya tetapi dia akan lebih banyak berdiam diri sambil memerhati. Terkadang tampangnya seakan seorang yang kurang bijak tetapi mindanya begitu sarat dengan pelbagai perkara yang berguna dan memberi kebaikan kepada ramai orang. ~♥~

*Moralnya, jangan menilai orang yang kelihatan 'bodoh' itu sebagai seorang yang dungu kerana anda tidak tahu apa yang ada di dalam dada dan pemikirannya...... pesanan ikhlas dari Raihan Zaffya.*
 
Ni yang aku malas nak siyes ni, bahasa mesti jadi bahasa standard.
Tulisan biru ni pun napalah dah jadi lain, beza sikit dengan kat atas tu?
Spacing pun dah larilah.
Aduyai kan aku dah kata, aku memang kurang pandai.
Lebih-lebih lagi dalam bab blog ni....haisshh, lemah aku.
Tapi tak bermakna aku ni BODOH kan kawan-kawan....kan, kan....sooobbss.
Sebelum aku merapu lebih banyak lagi.
Sebelum ada yang cebik kat aku ni.
Udah-udahlah ya.
Sampai sini jelah aku cakap pasal BODOH dan PANDAI walaupun yang banyak aku sebut tu hak PANDAI je.
Jadi pandai-pandailah nak takrifkan BODOH tu pulak camne.
Mudah je, BODOH tu mestilah berlawanan dengan pandai.
Walaupun apa yang aku tulis pagi ni banyak merapunya je tapi aku dah hepikan diri aku sendiri awal pagi ni.
Jangan harapkan orang lainlah kalau kita nak rasa hepi.
Kita buat je sendiri untuk diri kita....betul tak?
Tiba-tiba terasa PANDAI sikit pulak aku lepas cakap camtu....hahaha.
Issshhh2....aku ni tak boleh dibagi muka, nanti makin menjadi merapunya.
Okeylah aku sudahkan kat sini je.
Adiooossss....muaahh.
 
 









Tuesday, December 6, 2011

Anugerah- Nur Damia Sakinah ( Dunu Dunu Damia )





Assalamualaikum wbt.
Selawat dan salam kepada junjungan Rasulullah saw
Para isteri, kaum keluarga dan sahabat-sahabat baginda.

Alhamdulillah setelah mencuba berkali-kali untuk sign in ke blog ni akhirnya berjaya juga.
Al-maklumlah dah lama sangat tak berkunjung.
merajuklah agaknya kan...hehe...memang dah bersawang je.


Diam tak diam dah genap dua tahun anak sulungku pergi mengadap Ilahi.
Kadang-kadang kita tak sedar masa yang berjalan terlalu pantas.
Macam baru semalam arwah pergi tinggalkan aku.
Aku dah boleh terima takdir dengan berlapang dada.
Aku redakan semuanya.
Semoga rohnya dicucuri rahmat oleh ALLAH dan di tempatkan di kalangan orang-orang yang soleh....Amin.


Kali ni aku bukan nak bercerita tentang arwah.
Biarlah dia tenang dan bahagia di alamnya.

Apa yang aku nak coretkan adalah tentang Dunu dunu Damia.
Nama penuhnya Nur Damia Sakinah.
Teman fbku yang menggelarnya Dunu dunu...hehe

Kehadiran Damia macam satu mimpi.
Tanpa dirancang dan tanpa diduga.
Mungkin ini anugerah ALLAH buat aku
DIA telah melihat dan mendengar betapa 'seksa' dan 'sakitnya' aku setelah kehilangan orang yang paling akrab dengan aku.
Hampi je aku jadi nanar kalau aku tak yakinkan diri pada ketentuanNYA.

Selama hampir setahun lebih jatuh bangun emosiku memang manakutkan.
Aku sendiri jadi takut sebab kadangkala aku macam dah tak kenal diri sendiri.
Puas aku melawan, aku merayu dan merintih pada DIA.
Aku berjuang mati-matian untuk mendapatkan diri aku kembali.
Perlahan-lahan dan bertatih-tatih aku bangkit lagi.
Alhamdulillah aku dah dapat terima hakikat walaupun ada masanya perasaan kurang baik tu akan datang sekali-sekali.
Bila ia datang aku jadi tak menentu.
Cuma bezanya aku lebih kuat, lebih tabah dan lebih bagus kawalan emosiku.


Berbalik pada Damia,
dia macam bulan jatuh ke riba.
Tak perlu aku ceritakan siapa Nur Damia Sakinah.
Cukup aku jelaskan dia seorang bayi kecil yang lahir tanpa secalit dosa.
Suci bersih macam kain putih.
Aku tak menjangka Damia akan jadi milikku,
langsung tak menduga.

Ia bermula dengan rasa belas kesianku pada seseorang.
Seseorang yang dalam kesusahan dan keperitan zahir dan batin.
Aku hulurkan tangan untuk membantu sebagai saudara seagama.
Entah kenapa aku seperti dapat menyelami derita batinnya.
Aku dapat melihat kesengsaraannya.
Dalam usia muda dia terbuang, tersisih dan terhina.
Tanpa sedar menitis air mataku melihat wajahnya.
Dia terlalu muda untuk ujian sehebat itu.
Tapi aku yakinkan dia, dia diuji sebab ALLAH sayang.
Aku peluk dia.
Dia menangis di bahuku.
Ah! sepatutnya aku pujuk dia lagi dan lagi tapi sebaliknya aku sama-sama menangis.
Memang air mataku jarang sangat nak dengar kata, degil!

Dia betul-betul bingung.
Tak tau macam mana baby yang bakal dilahirkan.
Aku tak dapat beri jawapan.
Kepalaku sarat, ada sedih, geram, kesian dan macam-macam.
Malam tu aku tak tidur semalaman.
Tergolek ke kanan dan ke kiri tapi sudahnya berjaga sampai pagi.

Aku nekad.
Aku ambil keputusan untuk ambil baby tu bila lahir nanti.
Entahlah, otak aku ni memang selalu banyak fikir.
Kalau boleh nak fikir tentang semua orang.
Atau satu dunia aku nak fikir.
Hahaha...teruk aku ni!
Tapi yang pasti aku dah terbiasa dan aku tak boleh nak elak atau nak ubah diri aku, apa nak buat kan.

Ya, aku nekad.
Sepatutnya nilah masa aku nak 'bermalas-malas' tanpa anak kecil. Masa untuk aku berkarya, masa aku nak bercuti sana-sini.
Tapi apalah nilaian tu semua dibandingkan dengan harga sebuah kemanusiaan.
Aku tak nak fikir orang lain.
Aku fikir diri aku sendiri.
Kalau aku tak buat, aku resah.
Tak senang duduk, serba tak kena.
Akhirnya bulat keputusanku.
Biarlah aku ketepikan benda-benda penting yang aku kata kat atas tu.
Walaupun dari mata kasar aku akan sedikit 'terbeban' dengan tugasan yang macam-macam tapi aku buat hanya sebab DIA.
DIA yang beri aku 'hati'.
DIA yang lembutkan hati aku.
DIA yang dah banyak beri kesenangan pada aku.
DIA juga nak uji aku dengan keadaan ni.
Paling jelas DIA sayang aku, kasihkan aku, cintakan aku sebagai hamba yang hina dan kerdil.
Dan
Setelah buat keputusan, DIA dah tetapkan hati aku.


Aku tunggu dengan sabar selama dua bulan.
Tanpa aku fikirkan ianya baby boy atau girl.
Putih atau hitamkah dia.
Comel atau takkah dia.
Sempurnakah sifatnya.
Aku tak kisah semua tu.
Yang pasti jawapannya cuma satu,
aku tetap akan ambil dia dan pelihara dia.

Puas menunggu lahir juga akhirnya.
Orang lain yang nak melahirkan aku yang berpeluh.
Berdebar, rasa tak menentu.

ALLAH Maha Besar.
Apa yang ditunggu tiba juga.
Aku tarik nafas lega, selega-leganya.
Baby cukup sifat.
Pertama kali pegang baby, terimbas masa arwah baru dilahirkan.
Terasa aliran damai yang susah nak diceritakan.
Satu perkara yang buat aku menangis lagi.
Wajahnya seiras arwah.
Dua lesung pipit kanan dan kirinya sama macam arwah.
Kuat menyusu macam arwah.
Satu kebetulan yang ajaib.
Ya, satu kebetulan.

Syukran ya ALLAH atas anugerahMU.
Syukran ya ALLAH.
Syukran.

InsyaALLAH aku akan asuh Damia sebaik mungkin.
Mohon ALLAH mempermudahkan perjalanan hidup Damia.
Semoga dia menjadi mujahidah solehah.
Yang sentiasa menjalani hidup di dalam landasanNYA.

Amin, Amin, ALLAH humma amin....



 
Copyright suara hati... 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .